SELAMAT DATANG!!!!

Maaf blog ini hanya untuk manusia, jadi batu, air, upil, jerawat dan sebangsanya tidak diijinkan untuk membaca kecuali bisa menunjukkan jempolnya.

Rabu, 08 November 2017

Halo Halo semua.

Mohon maaf aku belum bisa memenuhi janji untuk bercerita segalanya.
Kalau ada yang bilang Tuhan itu seorang komedian, aku setuju.
Bagaimana tidak, beberapa kali Allah membuat sebuah ironis yang sebenarnya cukup lucu. Namun sebagai orang yang menjalaninya, aku masih belum bisa tertawa. Paling tidak saat ini. Mungkin nanti.

Para pembaca lama pasti ingat dengan marmuts, pacarku yang perdana. Yup, dia. Kalo kalian termasuk pembaca baru, coba baca2 postinganku yang lama-lama deh. Kalian bakal ngerti.

Saat aku putus sama dia, itu salah satu moment terendah yang pernah aku alami. Saat itu Papa baru-baru saja meninggal, beberapa bulan setelahnya dia meminta putus. Meskipun sebenarnya aku sudah merasakan tanda-tanda itu beberapa lama sebelumnya, rasa sakitnya masih sama. Perih dan nyeri mendalam.

Dalam beberapa waktu terjadi dua hal besar, Papa meninggal, dan putus cinta pertama. Dua hal itu cukup membuat dunia runtuh seketika. Skripsi saat itu hampir-hampir tidak menarik lagi untuk dilanjutkan. Bahkan rumahpun menjadi begitu dingin dan sepi tanpa suara Papa. Namun beberapa kali aku mimpi dimarahin Papa. Hingga membuatku bersemangat lagi menyelesaikan skripsi. Semata karena Papa beberapa kali berkata, bahwa salah satu harapan dia adalah aku menyelesaikan skripsi secepatnya. Ternyata ini maksud dari perkataan dia, kalau ga secepatnya dia ga bisa liat aku wisuda.

Dengan sisa-sisa semangat hidup aku menyelesaikan skripsi. Wisuda pun aku lalui dengan sepi dan tanpa makna. Dalam hati aku berkata, Pa, ini aku wes wisuda. Berharap masih bisa menyenangkan hatinya meski agak terlambat. Saat wisuda mama sakit, makin lengkaplah rasa sepi itu. Wisuda kulalui dengan senyum yang dipaksakan, melihat kawan2 begitu bersemangat menunjukkan toga dan surat kelulusannya ke orang tua masing-masing. Aku hanya bs mbatin dalam hati. Setelah foto-foto sejenak, menunjukkan rasa terimakasih pada mereka-mereka yang telah banyak membantuku  menyelesaikan kehidupan perkuliahan, aku pun pergi dalam diam. Langsung ke rumah, dan memaksa diri tidur.

Setelah sekian lama, pola ini terjadi lagi. Aku putus saat aku benar-benar membutuhkan kehadiran sesosok penyemangat. Yap, aku putus beberapa saat lalu, saat aku menyadari bahwa perusahaan memiliki hutang pajak yang cukup besar. Bahkan saat aku mengetik ini, aku mempunyai dateline 12 hari untuk menyelesaikan laporan pajak. Namun apa daya, pikiran begitu berkecamuk. Perlu dilampiaskan.

Saat ini aku benar-benar merasa sendiri. Saudara dan mama membantu cukup banyak, namun laporan yang harus dikerjakan begitu banyak hingga aku merasa diri ini ingin menyerah saja. Dan ya, beberapa bulan sebelumnya saya sudah putus.

Putus kali ini begitu menyesakkan. Karena ada beberapa detail yang disembunyikan dariku. Meskipun akhirnya semua terjawab dengan sendirinya, semua hanya membuat rasa sakit dan perih itu semakin dalam.

Lihat kedua pola yang begitu mirip ini, sungguh ironis bukan? Keduanya muncul saat saya membutuhkan seorang teman, seorang penyemangat. Sungguh sebuah komedi tingkat tinggi dari Allah. Ya, suatu hari nanti aku akan ikut tertawa bersamaMu. Namun kali ini, aku belum bisa, maaf ya.

Aku sebelumnya sudah menumpahkan sebagian di blog saya yang baru. Kalau pengen tau tinggal cari saja. Semuanya tentang Mayonice, kalau digoogle dikit pasti ketemu kok. Hai. ini sedikit tambahan aja. Setelah aku coba google ternyata ga susah jg. Mayonice nama yang cukup banyak dipake. Jadi daripada nyusahin, aku bagikan aja ya. Nama blog tambahan itu "Deep Inside Mayonice". Blog ini isinya adalah tumpahan pikiran dan hati nyaris tanpa filter. Semoga kedua blog yang saya asuh ini bisa terus bertahan ya. Doakan aja.

Terimakasih sudah menyimak uneg-uneg ku ya.
Selamat siang semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar